Views

Senin, 18 Mei 2015

Cukup Jarak Saja yang Memisahkan Kita


Ini hari kesekian aku tidak bisa menemanimu. Tak bisa duduk di depanmu, atau memelukmu menenangkan rindu. Aku hanya bisa mengabarimu melalui telepon, aku baik-baik saja. Juga memastikan kau baik-baik juga di sana. Malam akan tetap begini. Larut lalu berganti menjadi pagi. Melalui dingin-dingin embun yang jatuh bersama perasaan yang terus tumbuh. Sementara kita tetap saja berada pada dua tempat yang berbeda. Jauh terbentang  jaraknya, meski tetap saja dekat hatimu kurasa. Setelah berada pada fase seperti ini, aku seringkali menjadi lebih takut dari seharusnya. Itulah mengapa aku tidak suka kita bertengkar terlalu lama. Aku tidak suka menunda menyelesaikan masalah sampai berhari-hari. Aku selalu ingin, setiap kita di dera masalah semuanya harus selesai hari itu juga.

Kau tahu, cinta, aku sama sekali tidak pernah ingin kau sedih sepersekian detik pun. Meski kejadian yang sudah seringkali membuatmu merasa sedih sebab aku yang salah. Maaf untuk segala yang pernah terjadi. Maaf atas ketakutanku yang berlebihan. Sikap yang kadang membuat kita menjadi saling menyakiti. Semoga semuanya tidak menjadi hal yang memisahkan. Aku hanya ingin denganmu saja. Menjalani hari-hari menyelesaikan banyak perkara. Mengurai rindu-rindu yang mendera menjadi puisi-puisi cinta. Menjadikan segala hal yang kita rencanakan lahir sebagai harapan untuk tetap berdua. Apa pun yang terjadi nanti, tetaplah denganku berdiri. Tetaplah memeluk jiwaku sepenuh hati.

Cukup jarak saja yang memisahkan kita. Hatimu jangan ikut kau jauhkan juga. Dekaplah aku dengan cinta yang tetap dekat. Peluk aku dengan rindu yang menumpuk di dadamu. Jadilah seseorang membuatku tetap percaya bahwa cinta yang baik itu memang ada. Meski aku paham, tak ada yang benar-benar sempurna. Namun setidaknya kau dan aku bisa saling percaya, bahwa masih ada kisah yang tak berakhir luka. Masih ada kasih yang tak terkira curahnya. Ketahuilah, cinta, dengan penuh aku ingin menjadikanmu semesta. Seseorang yang mengutuhi hidupku yang tak lengkap, penyemangat dalam segala harap. Juga penerang dikala gelap.

Masih panjang perjalanan yang harus kita lalui. Akan ada banyak hal besar dan kecil juga yang akan merintanginya. Kita bisa saja pada suatu hari jenuh. Kita bisa saja pada suatu hari berpikir untuk meninggalkan. Namun, pahamilah, cinta, aku ada untuk melengkapi kamu yang pernah terluka. Kamu diciptakan atas aku yang tidak sempurna. Jenuh dan lelah hanyalah hal biasa. Selama kita menjalani semuanya dengan benar-benar cinta, semua akan kembali baik seperti sedia kala. Kau harus pahami aku manusia yang selalu ingin belajar memahamimu. Aku juga sangat paham, kau juga akan terus mengerti aku. Tetaplah percaya; kita terlahir untuk saling jatuh cinta, dari hari ke hari.



Source :
http://rasalelaki.blogspot.com/
Twitter : @Dsuperboy

0 komentar:

Posting Komentar