Views

Bogor EduCARE road to Istana Bogor

Memperingati HUT Bogor ke-533 Bogor EduCARE berkesempatan mengunjungi Istana Bogor pada Hari Rabu, 27 Mei 2015

Panitia Penerimaan Angkatan 19

Tes Gelombang 1 pada tanggal 23 Mei 2015

Alun-alun Suryakencana

Perjalanan penuh warna ini adalah pendakian ketiga saya setelah sebelumnya dibulan Juli 2013 dan dibulan Desember 2014 saya mendaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango dan kali ini saya bersama rekan seperjuangan dikampus kesayangan mendaki Gunung Gede untuk kedua kalinya.

Air Terjun Pelangi (Cimahi)

Air Terjun Cimahi ini, memiliki ketinggian sekitar 87 meter, merupakan salah satu air terjun yang tertinggi di wilayah Bandung dan sekitarnya. Nama Cimahi berasal dari nama sungai yang mengalir di atasnya. Air Terjun ini berada di ketinggian 1050 meter dpl dengan suhu di kawasan ini berkisar 18-22 derajat Celsius. Brrrrrrr.. #GreatExperience

2 Generous Family

Tanpa terasa kita semua sudah menginjak fase selanjutnya. Semoga kita semua dapat menjadi insan yang lebi baik lagi dikelas selanjutnya. Aamiin.

Selasa, 16 Desember 2014

SAHABAT DAN WAKTU JILID II : "PERJAMUAN TERAKHIR"



Untukmu wahai sahabat. Wahai sahabat, mari kita buat janji pada hari ini bahwa takkan ada yang memisahkan darah yang telah mengalir dalam tubuh kita berdua. Untuk itu, temanilah diriku dalam perjamuan terakhir pada istana seribu pilar langit atau taman kasihku. Jamuannya adalah madu dalam cangkir yang telah dilapisi oleh darah, keringat dan airmata. Dan wanginya eukaliptus yang dapat memabukkan jiwa tanpa harus bercampur dengan anggur. Dan lepaskanlah kunang-kunang sebagai pengganti lilin, karena kali ini kita tidak membutuhkan kehadiran cahaya yang menerangi namun ia membakar diri. Jika kau anggap perlu maka tebarlah permadani yang terbuat dari anyaman rumput, dan buanglah segala kursi dan meja perjamuan karena kita tidak membutuhkannya. Karena kita akan membebaskan diri kita untuk bersandar tanpa batas pada pundak bumi. 

Baiklah sahabat, rasanya sudah cukup persiapan jamuan terakhir bagi diriku setelah kulengkapi dengan simfoni langit malam. Sahabat, kau telah menemaniku selama ini dan tak ada rangkaian kata-kata yang dapat menyempurnakan ucapan terimakasihku padamu. Kaulah tempatku menyandarkan tulang dan tubuhku ketika ku lelah berjalan dan lemah tak berdaya, kaulah tempatku untuk berbagi kesedihan, kaulah tempatku untuk menitipkan dan menjaga seluruh rahasiaku, kaulah tempatku untuk berkaca atas segala tindakanku, kaulah tempatku untuk menyimpan airmata dan kaulah perisai serta cahaya bagi hidupku. Selama ini kau tak pernah mengkhianatiku, dan tak pernah berlari meninggalkanku. Namun sobat, aku bukanlah pemilik atas raga ini, aku hanya meminjamnya dengan sebuah perjanjian untuk mentaatiNya. Setelah hari ini, aku kan menyempurnakan janjimu padaku sehingga terbebaslah dirimu atas tanggungan diriku. Dan aku pun tak kan pernah mengkhianatimu serta meninggalkanmu, hingga kematian merenggut segala janji manusia.

Aku telah banyak menyusahkanmu dalam hidup kali ini, dan mungkin akan menyusahkanmu kembali pada saat akhir perjamuan. Jika kau berkenan maka temanilah diriku hingga jiwaku berpisah atas ragaku dan kembali kepada Tangan Yang Memilikinya. Jangan biarkan diriku sendiri ketika semuanya berlalu. Satukanlah kedua tanganku di atas dadaku dan basuhlah keningku dengan air suci yang mengalir dari kedua mataku, tapi jangan pernah kau campur dengan air matamu. Baiklah sebelum semuanya berlalu, kita minum bersama dari cangkir yang sama, madu yang sama dan kita dengarkan simfoni langit malam. Sungguh kau tak pernah mengambil hak ku, dan ku tak pernah mengambil hak mu. Jika kau berkenan akan ku berikan seluruh sisa hak ku kepada mu saat ini.

Sahabat, nampaknya mata ini kian memberat dan nafas ini kian saja mencekik leherku. Baiklah sahabat, mungkin semuanya akan mulai berlalu.  Dengarlah sahabatku, jika setelah ini kekasih yang tak pernah ku miliki datang mencariku, maka katakanlah kepadanya bahwa aku telah melakukan yang terbaik atas hal-hal yang ku bisa lakukan. Katakan kepadanya cinta lebih terasa bermakna ketika nampak kemustahilan untuk menggapainya, cinta tidak membuatku lemah namun membuatku bertahan hingga detik terakhir. Walaupun apa yang ku rasakan lebih banyak rasa sakit atasnya. Katakan padanya bahwa kepingan hati yang telah dia hancurkan dahulu telah ku rangkai kembali menjadi istana tanpa tahta yang akan selalu menunggu kehadirannya. Katakan kepadanya bahwa pilar-pilar yang menyangga mimpi dan harapan yang dahulu ia luluh lantahkan telah ku bangun kembali dan menunggu dirinya untuk menggantungkan kembali mimpi dan harapan tersebut. Sahabat, jika ia menanyakan dimanakah kedamaian setelah ini berlalu, maka katakanlah kepadanya bahwa telah ku tinggalkan untuknya beberapa hari yang lalu namun dirinya tak kunjung datang dan kini ku kembalikan damai kepada Pemiliknya. Jika ia menanyakan tentang cintaku padanya, maka katakanlah bahwa ku membiarkannya pada mataku dan bagian besar pada hatiku yang tak lagi bernyawa. Jika ia menanyakan tentang kebahagiaan, maka katakan kepadanya bahwa kebahagiaan tersebut telah ia rampas dahulu ketika dia mulai bermain api dan tidak ada lagi yang tersisa kini. Dan jika ia menanyakan tentang segala janji yang pernah ku ucapkan, maka katakanlah kepadanya bahwa janji adalah seperti duri yang menusuk pada dagingku, aku akan berusaha memenuhinya walaupun terlambat dan jika sampai akhir hidupku masih ada janji yang tertinggal maka bantulah aku untuk memenuhinya terkecuali tentang kehidupanku yang ku tak punya kuasa atasnya. 

Wahai sahabat, ambilkanlah air suci yang bergelinang di kedua mataku dan basuhlah keningku dengannya. Ah mungkin akan lebih baik jika diriku menuliskan pesan bagi kekasihku. Sahabat ambilkanlah kertas dan pena agar ku dapat menuliskan pesan untuk kekasih ku yang mungkin akan datang.

Wahai sang waktu berikanlah aku detik-detik untuk menuliskan apa-apa yang telah lama ku simpan dalam hatiku.  Wahai jiwa yang lama telah ku tunggu, dalam hidupku aku telah mencintai sedikit jiwa, dan tak sadar telah kugantungkan segala impian dan harapan. Dan tak sedikitpun aku menyesalinya, bagiku cinta adalah pelita dan perisai hidup. Tuhanku telah menciptakannya di dalam hatiku dan aku tidak ingin berpaling atasnya. Kau adalah segalanya bagiku, kau adalah nafas bagi tubuhku, kau adalah cahaya bagi hatiku, kau adalah sumber imajinasi yang bersemayam di dalam benakku. Senyummu adalah tetesan embun yang membasahi kedua bibirku dan menjagaku dari dahaga, suaramu adalah doa bagi jiwaku yang terus saja gelisah, belaianmu adalah kelembutan bagi hatiku yang mengeras batu dan dekapanmu adalah kehangatan bagi hidupku yang sunyi, dingin dan sepi.

Pada saat kau membaca pesan ini maka aku telah memenuhi janjiku untuk menunggumu sampai kematian merenggut janjiku atasmu. Jika kau masih menanyakan cinta maka aku tak dapat mengucapkan selain telah ku habiskan seluruh ruang dalam hatiku untuk mu.  Cinta telah mempertemukan dan menyatukan kami, dan juga cinta yang telah memisahkan kami. Jika cinta tak membawa kau kembali untukku di kehidupan ini, maka cinta kan menyatukan kau dan aku di kehidupan yang akan datang.  Belahan jiwa yang terpisah.

Sahabat, sampaikanlah pesan tertulis ini juga kepadanya jika ia datang. Wahai sahabat, rasanya aku tak dapat lagi menahan segalanya, lepaskanlah dan iringi kepergianku. Temanilah jasadku hingga ku sama sekali tidak bergerak, kaku. Biarkanlah kepergianku dalam damai dan jangan biarkan tetes airmatamu memberatkan kepergianku. Setelah semuanya berlalu, tempatkanlah aku di atas bukit sehingga aku dapat melihat dan menunggu kedatangan kekasihku dalam tidur abadiku.

Terimakasih wahai penjaga rahasiaku, pengiring hidupku, aku tak dapat mendampingimu lagi dan aku akan menunggumu di kehidupan yang akan datang, jika Tuhanku mengizinkannya. Terimakasih sahabatku.

Terima kasih.

Senin, 01 Desember 2014

SAHABAT DAN WAKTU JILID I : "METAMORFUTURE"



Suasana hatiku sebenarnya tak begitu nyaman saat menuliskan ini di diary usangku. Mungkin ini semacam perasaan sedih, mungkin juga rasa sakit. Entah, bahkan aku tak bisa membedakannya. Ingin ku terka kalau-kalau itu hanya sedikit kekesalan atau bisa jadi malah rasa bersalah? Aku pun sama sekali tak bisa merabanya, semakin ku menebaknya, semakin aku terkurung dalam sempitnya tanyaku. Hmm, lantas perasaan seperti apakah ini? Pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi peran antagonis? Mungkin perasaan yang dimilikinyalah yang kini kurasakan. "Menahan luka demi ego!"

Apa kabarmu perempuan yang kurindukan? Kuharap selalu baik, tentu dan harus seperti itu. Ingin sekali kukatakan ini "Maaf, untuk tak bisaku menjadi sahabat yang memahamimu". Benar kusadari genggaman tangan kita sudah sedikit merenggang. Aku pun tahu ada kegugupan dan kekakuan tiap kali kita saling sapa. Aku tahu kau tidak menginginkan itu, karena aku juga sama tak inginkannya. Tapi sebuah fakta, tentang tatap mata yang akan meleburkan kekakuan tak lagi berlaku untuk kita, hanya karena sebuah alasan - Jarak.

Dan maaf juga untukku yang selalu menganggap semuanya baik-baik saja. Selama ini aku berpura-pura tegar dihadapan semua orang, seolah-olah tak ada yang terjadi, kalaupun ada aku bisa menerimanya. Maaf aku bohong untuk itu. Sebenarnya, aku hanya ingin semuanya baik-baik saja.

Aku kira memang tak pernah ada masalah selain dia (sahabatku) yang bersikeras untuk tetap mencintaimu. Bahkan ketika kau sudah dengan tegas tidak akan memilihnya. Itu saja. Apakah kau mengerti? Aku sedih ketika harus berjauhan dengan kau, juga dengan dia (sahabatku) tapi aku hanya bisa mengucap istigfar saja. Itu saja. Apa aku harus mengulang-ngulang ini berkali-kali hingga kau paham?




Aku rasa ini bukan salahmu, ini juga bukan salah dia, tapi aku sungguh tak mampu menjelaskannya. Aku takut kehilangan sesosok sahabat. Itu saja. Maka untuk semua kesalahpahaman yang terjadi, bagiku bukan apa-apa. Masalah ini belum bisa menandingi bumbu-bumbu kisah persahabatan kita bukan?

Maaf sungguh ku maaf, aku tak bisa berbicara serius lebih seperti mau mu. Banyak sekali yang terfikir dalam benakku. Namun, sekali lagi bibirku tak cukup pintar untuk menuturkannya.

Harus kau tahu, kini aku telah memiliki seorang pujaan hati yang akan segera membuatmu bergegas keluar dari hatiku. Aku telah berusaha sekeras ini, hanya untuk menghilangkan rasa terkutuk ini. Rasa yang tak pantas ada dalam sebuah persahabatan. Tenanglah, tak lama lagi, aku, kau, dan dia akan seperti dulu lagi. Ini hanyalah proses waktu karena waktulah yang akan merubah kita, ya kita bertiga.

Kita sedang berada dalam lingkar "MetamorFriendship" yang indah. Nikmati saja. Takkan lama lagi.

"Dan mungkin benar, kini saatnya kepompong itu merubah kita menjadi kupu-kupu. Membuat kita masing-masing terbang ke arah yang berbeda untuk mencari destinasi selanjutnya. Kalaupun iya, ku berharap kita akan menjadi indah bagi sekeliling kita." :-)



Astra Yard
Friday, Mei, 23th 2014
09:33 WIB