Views

Rabu, 18 Desember 2013

Cadel & Prestasi


Cadel adalah ketidakmampuan mengucapkan satu huruf unik, umumnya huruf R, meski ada juga sebagian orang yang justru bisa menyebut huruf R namun cadel untuk huruf lainnya. Orang Jepang misalnya, kebanyakan cadel pada huruf L. Cadel bukanlah keturunan. Waktu kecil, cadel huruf R ini menjadi bahan olok-olok yang membuat saya minder. Sering saya diejek supaya mengucapkan "Ular Melingkar-lingkar di Pagar Bundar Mutar-mutar". Hal ini sering membuat saya marah tapi hanya saya simpan dalam hati. Bibir tersenyum namun hati tersayat-sayat, hehehe... hanya karena saya memiliki ranking bagus di sekolah (bukan belagu) yang membuat saya mampu menepis rasa minder dan jika perlu melakukan kick balik . Banyak orang bilang, orang cadel huruf R biasanya bagus berbahasa Inggris. Entah benar entah hanya ilusi, yang jelas nilai bahasa Inggris saya selalu bagus meski kemampuan lisan masih kalah dari Mickey Mouse.

Saat beranjak dewasa, sesekali masih ada yang mempermasalahkan dan mengejek cadel huruf R ini. Kadangkala saya heran, apa benefit yang dipetik kalau mengejek hal seperti ini ? Mungkin maksudnya sekedar bercanda atau sekedar guyon atau juga lebih karena tidak ada bahan untuk melawan argumentasi kala berdiskusi, namun, pikir saya, akan lebih elegan jika masalah cadel huruf R ini tidak dipermasalahkan, apalagi dijadikan sebagai bahan olok-olok.

Banyak memang, orang yang cadel huruf R namun mampu mengatasi rasa minder dan menganggapnya sebagai sesuatu yang lumrah serta tidak bermasalah, namun banyak juga yang merasa risih jika hal ini dipermasalahkan, apalagi jika pengalaman olok-olok masa kecil masih membekas.

Saya suka berargumen saya suka bicara, saya suka berpuisi, dan saya suka debat, tapi, saya Cadel, hm... tidak masalah. Alhamdulillah untuk hari ini saya sudah bisa membuktikannya bahwa saya bisa mengalahkan orang yang tidak cadel dalam berpuisi. saya pun terkejut saat mendengar hasilnya, tapi inilah salah satu bukti bahwa tidak semua orang cadel itu tidak memiliki bakat alam bidak linguistik dan saya akan terus membuktikan perkataan saya itu.

Sebagai salah seorang yang cadel huruf R dan pernah mengalami masa diolok-olok saat kecil, saya menyarankan jika satu saat anda berjumpa dengan orang yang cadel, tidak usahlah dipandang secara berbeda, apalagi mengolok-oloknya. Bercandapun, pikir saya mesti lihat-lihat. Meski masih bisa tersenyum, hati ini terasa pilu (caelah). Canda untuk cadel huruf R terus terang saja, tidak lucu, tidak juga bermanfaat.

Saat ini, jika masih ada yang mengejek saya soal cadel huruf R, saya tidak mempedulikannya. Namun, jika berkali-kali atau terus menerus mengejek soal cadel huruf R, tentu saja saya tidak lagi respek.

Buat rekan-rekan yang mengalami cadel huruf R, keep it simple. Dunia nggak runtuh hanya gara-gara kita tidak bisa mengucapkan huruf R.

0 komentar:

Posting Komentar